kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
G20 /

Partisipasi Sektor Swasta Penting dalam Pembangunan Infrastruktur Berkepanjangan


Sabtu, 16 Juli 2022 / 09:30 WIB
Partisipasi Sektor Swasta Penting dalam Pembangunan Infrastruktur Berkepanjangan

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan bahwa kesenjangan pembiayaan infrastruktur terus menerus terjadi di seluruh dunia. Salah satu penyebabnya karena APBN yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan pembangunan infrastruktur.

Maka dari itu, kesenjangan tersebut harus dipenuhi dengan mengundang sektor swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di seluruh dunia, termasuk di antaranya infrastruktur yang terkait dengan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Deveopment Goals (SDGs).

“Investasi di bidang infrastruktur dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan resiliensi, dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. Kita harus memastikan bahwa diskusi tentang bagaimana sektor swasta dapat masuk ke dalam pembiayaan infrastruktur menjadi signifikan di tahun-tahun mendatang,” tutur Suahasil saat menyampaikan sambutan pembukaan secara daring dalam acara G20 Infrastructure Investors Dialogue ‘Leveraging Private Sector Participation in Sustainable Infrastructure Investment’, Jumat (15/07).

Dia menegaskan peran sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur menjadi sangat penting. Tidak hanya terbatas dalam infrastruktur fisik pendukung perekonomian, tetapi juga infrastruktur terkait kesehatan.

Baca Juga: Sebut Negara Berkembang Terancam Tak Bisa Bayar Utang, Ini Penjelasan Sri Mulyani

“Kami sekarang terlibat dengan pemulihan dari pandemi Covid. Kami memahami bahwa dalam beberapa tahun ke depan, kita akan menghadapi hubungan yang sangat kuat antara ekonomi dan kesehatan. Sangat penting bahwa infrastruktur kesehatan yang akan menentukan kesiapan sektor kesehatan di seluruh dunia,” jelasnya.

Pada tahun 2018, lanjutnya, G20 telah membuat peta jalan dengan memberlakukan infrastruktur sebagai asset class. Pendekatan kolaboratif tersebut bertujuan untuk meraih pendanaan dari sektor swasta dengan lebih efektif dalam jangka panjang.

Di sisi lain, salah satu isu terpenting dari pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan saat ini adalah pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan transisi energi sebagai upaya mengurangi gas rumah kaca dan menuju ekonomi hijau.

“Kami memikirkan transisi menuju ekonomi hijau. Indonesia telah memikirkan hal ini dan kami mendirikan sejumlah platform yang ingin kami gunakan sebagai mekanisme transisi energi menuju ekonomi hijau,” kata Dia.

Baca Juga: Menkeu AS Janet Yellen Salahkan Presiden Putin Lantaran Sebabkan Krisis Pangan

Dalam Presidensi G20 tahun ini, Suahasil menekankan bahwa Indonesia menempatkan fokus besar pada investasi infrastruktur berkelanjutan sebagai bagian dari upaya G20 untuk memajukan Aksi Peta Jalan Keuangan Berkelanjutan 2021. Hal tersebut sejalan dengan upaya untuk lebih mengembangkan infrastruktur sebagai asset class.

“Pada tahun 2022, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 telah sepakat untuk mengembangkan kerangka kerja untuk meningkatkan partisipasi sektor swasta dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan investasi berkelanjutan di masa depan,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×