kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
G20 /

Menkes Minta G20 Bentuk Dana Global Kesehatan untuk Hadapi Potensi Pandemi Berikutnya


Kamis, 17 Februari 2022 / 20:40 WIB
Menkes Minta G20 Bentuk Dana Global Kesehatan untuk Hadapi Potensi Pandemi Berikutnya
ILUSTRASI. Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Ratas mengenai Evaluasi PPKM, Senin (3/01/2022), di Kantor Presiden, Jakarta.

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 belum juga usai. Saat ini, tren kasus positif Covid-19 di dunia mengalami kenaikan akibat adanya varian Omicron. Dalam perhelatan presidensi G20, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong anggota G20 untuk membentuk dana global di sektor kesehatan.

Dengan dana tersebut maka global akan mempunyai cadangan dana dan bisa cepat dalam menghadapi pandemi berikutnya. “Kita harus memiliki kapasitas pendanaan untuk membuat keputusan dan menyalurkan uang, dan bisa digunakan saat terjadi krisis kesehatan di dunia,” tutur Budi dalam High Level International Seminar: Strengthening Global Health Architecture, Kamis (17/2).

Selain itu, Budi juga mengungkapkan, dalam situasi pandemi, sangat diperlukan adanya institusi dan infrastruktur pada sektor kesehatan. Akan tetapi, yang jadi masalah adalah finansialnya  kerap kali menjadi hambatan dalam mengeksekusi kebutuhan yang ada.

Meski begitu, Budi mengatakan ketersediaan finansial saja tidaklah cukup, tetapi harus juga diiringi ketersediaan barang yang dibutuhkan. Ia mencontohkan, Indonesia memiliki dana selama krisis, tapi tidak bisa mengakses ventilator, masker, dan juga vaksin.

Baca Juga: Bank Dunia Harap Negara-Negara di Dunia Lebih Siap Hadapi Pademi pada Masa Depan

Adapun, saat ini Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah mendorong sejumlah inisiasi global seperti Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI) dan The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), untuk mengidentifikasi kebutuhan berbagai negara, seperti vaksin, alat diagnostik, dan sistem kesehatan alternatif.

Sehingga, dengan digabungkannya kedua organisasi tersebut, maka bisa mendeteksi negara mana saja yang membutuhkan alat kesehatan ataupun obat untuk menangani pandemi Covid-19. Untuk itu, Budi juga menginginkan, tidak hanya saat ini, tetapi organisasi serupa juga bisa terus dibentuk, agar jika tiba-tiba terjadi pandemi lagi, maka akan cepat teratasi.

“Kita perlu menguatkan kerja sama ini karena memiliki uang saja tidak cukup dalam hadapi krisis kesehatan,” imbuh Budi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×