kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
G20 /

Buka DIN G20 di Bali, Menkominfo: Digitalisasi Akan Mendorong Ekonomi Masa Depan


Sabtu, 03 September 2022 / 14:13 WIB
Buka DIN G20 di Bali, Menkominfo: Digitalisasi Akan Mendorong Ekonomi Masa Depan
ILUSTRASI. Buka Digital Innovation Network (DIN) G20, Menkominfo Sebut Digitalisasi Akan Mendorong Ekonomi Masa Depan

Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Digitalisasi akan mendorong ekonomi masa depan. Inovasi digital memiliki peran penting dalam penanganan pandemi global Covid-19 dan percepatan pemulihan pasca pandemi. Hal tersebut seiring dengan hasil pertemuan Forum Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam pembukaan Digital Innovation Network (DIN) G20 yang berlangsung secara hibrida dari The Westin Hotel, Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (3/9) mengatakan, pada tahun 2030, diperkirakan 70% dari penciptaan nilai baru dalam perekonomian akan didasarkan pada model bisnis yang diaktifkan secara digital.

Mengutip Data Bank Dunia, tahun 2022 laju inovasi digital dan valuasi ekonomi digital telah mencapai 15,5% dari total produk domestik bruto global. Jumlah itu meningkat 2,5 kali lebih cepat dibandingkan 15 tahun terakhir. Inovasi digital secara khusus mendukung bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta perusahaan rintisan (startup).

Menurut Johnny, rangkaian pertemuan dalam DEWG telah menghasilkan kesepahaman mengenai arti penting digitalisasi untuk pengembangan ekonomi global. Bahkan, Menteri Johnny menyebut semua delegasi negara G20 mendukung sepenuhnya pemanfaatan digitalisasi.

Baca Juga: Lewat G20 Digital Innovation Network, 5 Startup Lokal Ini Didorong Go Internasional

“Dengan memperhatikan kombinasi pertemuan Digital Economic Working Group, Presidensi G20 Indonesia sangat mementingkan pertumbuhan ekosistem startup nasional dan internasional, domestik serta global, di mana peran inovasi digital telah didukung sepenuhnya oleh anggota G20,” tuturnya.

Johnny menekankan DEWG G20 secara khusus menyoroti isu prioritas pertama, yaitu konektivitas, dan pemulihan pasca Covid-19.

“Di mana konektivitas yang tangguh dan berkualitas tinggi, telah diakui sebagai elemen mendasar dalam memfasilitasi ekonomi digital yang inklusif dan memberdayakan masyarakat bisa mendukung inovasi perusahaan rintisan,” tegasnya.

Johnny menyambut gembira atas dukungan dan kehadiran delegasi negara Anggota G20, undangan dan knowledge partners dalam acara yang produktif seperti DIN G20.

“Suatu kebanggaan dan kehormatan bagi saya, menyambut anda semua bergabung secara fisik dan virtual. Saya harapkan, melalui acara Digital Innovation Network kita semua dapat memajukan peran penting inovasi digital,” ungkapnya.

Baca Juga: Bidik Target Ekonomi Digital Hingga US$ 330 Miliar, Ini Strategi Pemerintah

Program DIN G20 merupakan kelanjutan dari G20 Innovation League yang diinisiasi Presidensi G20 Italia di tahun 2021 lalu. Kementerian Kominfo menghadirkan lima startup dari negara anggota G20 dan tamu undangan untuk menampilkan inovasi digital di negara masing-masing.

Hadir dalam pembukaan DIN G20, Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura, Josephine Teo; Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital Afrika Selatan, Khumbudzo Phophi Silence Ntshavheni, VP Engineering & Research, Google, Yossi Matias, dan Head of Corporate Strategy of Zoom, Abhisht 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×