kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
G20 /

TIIWG G20 Sepakat Tingkatkan Kapasitas Negara dalam Merespon Pandemi


Kamis, 07 Juli 2022 / 18:53 WIB
TIIWG G20 Sepakat Tingkatkan Kapasitas Negara dalam Merespon Pandemi
Logo Presidensi G20 Indonesia saat pertemuan Kedua Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20 di Surakarta, Jawa Tengah.

Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sidang kedua dalam Pertemuan Kedua Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20 di Surakarta, sepakat untuk meningkatkan kapasitas negara dalam merespon pandemi untuk mempercepat pemulihan arsitektur kesehatan global.

Sidang dipimpin oleh Direktur Jenderal Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono, selalu Chair of TIIWG/Ketua Pertemuan TIIWG G20.

Djatmiko menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 menjadi tantangan pada kesehatan global saat ini sehingga menjadi isu prioritas yang perlu dibahas dalam sidang demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Pada saat ini, menanggapi pandemi dan mempercepat pemulihan ekonomi yang tangguh, berkelanjutan dan inklusif, kita perlu mendorong koherensi kebijakan antara perdagangan, investasi, dan industri," ujar Djatmiko di Surakarta, Kamis (7/7)

Indonesia dalam Presidensi G20 ini mengundang anggota G20 dengan maksud membahas, mengidentifikasi, serta memastikan ketersediaan produksi, distribusi dan transfer teknologi untuk vaksin yang aman, terjangkau dan setara serta barang penting terkait lainnya untuk mempercepat keberlanjutan dan pemulihan ekonomi global yang inklusif.

Hal tersebut selaras dengan pembangunan arsitektur kesehatan global yang lebih baik sehingga tercapainya tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).

Baca Juga: Sidang Pertama, TIIWG Pertemuan Kedua Bahas Tentang Reformasi Perdagangan Dunia (WTO)

Lebih lanjut, Marc Bacchetta perwakilan dari World Trade Organization (WTO) menyampaikan terdapat kecenderungan terjadinya pandemi yang lebih buruk lagi di masa depan apabila berkaca kepada siklus yang terjadi ratusan tahun belakangan.

Dikatakanya, hal itu disebabkan oleh ketidakmerataan distribusi vaksin Covid-19 karena ada perbedaan tingkat teknologi serta penelitian dan pengembangan di antara negara-negara di dunia.

"TRIPs (Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights) WTO memutuskan bahwa negara-negara yang paling membutuhkan vaksin akan diprioritaskan dan mengimbau solidaritas dari negara-negara lain terkait dengan pemerataan ketersediaan vaksin. Diperlukan adanya rencana konkret untuk memproduksi vaksin secara kolaboratif dan sedapat mungkin pada tingkat regional/multilateral," ujar Bacchetta dalam paparannya.

Terdapat beberapa dukungan yang berasal anggota WTO yaitu: Deklarasi Menteri tentang Tanggapan WTO terhadap Pandemi Covid-19 dan Kesiapsiagaan untuk Pandemi di Masa Depan; serta Keputusan Menteri tentang Perjanjian Aspek Hak Kekayaan Intelektual yang Terkait dengan Perdagangan.

Negara anggota G20, khususnya Indonesia, berharap TIIWG dapat fokus terhadap pemulihan dampak dari pandemi Covid-19 yang sedang dihadapi global.

Investasi yang inklusif memiliki hubungan erat dengan kesehatan, sehingga kerja sama antara pemerintah ataupun warga negara yang sudah terjalin baik ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×