Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Geopolitik antara Rusia dan Ukraina menyebabkan harga pangan dan energi meningkat. Sehingga banyak negara yang terkena imbasnya, dan mengalami krisis pangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, akibat perang ke dua negara tersebut jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan meningkat dua kali lipat, dari sebelumnya 135 juta pada dan meningkat menjadi 276 juta setelah pandemi.
"Ada urgensi krisis pangan harus ditangani. Penyebaran mekanisme pembiayaan yang lebih tersedia segera diperlukan untuk menyelamatkan nyawa dan memperkuat stabilitas keuangan dan sosial,” tutur Sri Mulyani saat memimpin pertemuan ketiga Finance Ministers and Central Bank Governors (FMBG) Meeting, di Nusa Dua Bali, Jumat (15/7).
Baca Juga: Di Hadapan Delegasi Presidensi G20 Sri Mulyani Sampaikan Ancaman Krisis Pangan
Selain itu, menurutnya, kebijakan ekonomi makro yang baik juga menjadi fundamental penting yang telah membuat banyak negara melewati krisis.
Pun pengerahan semua mekanisme pembiayaan yang tersedia juga harus segera dilakukan untuk menyelamatkan nyawa dan memperkuat stabilitas keuangan dan sosial.
“Lebih dari itu, kebijakan ekonomi makro yang baik juga menjadi fundamental yang penting untuk membantu semua negara menghadapi melonjaknya harga pangan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News