Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Kartu Prakerja telah menjadi cerita sukses Indonesia dalam berinovasi dan bertransformasi digital sehingga terbukti efektif sebagai penyokong masyarakat di masa pandemi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa program Kartu Prakerja adalah suatu bentuk inovasi dalam pelayanan publik untuk menyalurkan bantuan program secara masif kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Ini semua dapat dilakukan dengan inovasi Pemerintah dalam menerapkan sistem end to end digital dan menggunakan teknologi berbasis cloud,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Impact Evaluation of Kartu Prakerja as Covid-19 Recovery Program, Rabu (9/2).
Baca Juga: Kemendikbud Ristek Akan Bawa 4 Isu Utama Pendidikan dalam Presidensi Indonesia di G20
Hingga saat ini, program Kartu Prakerja telah menjadi wadah 180 lembaga pelatihan dengan jumlah penerima Kartu Prakerja sudah mencapai 11,4 juta orang, termasuk purna pekerja migran.
“Ini juga mendapatkan apresiasi dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia karena untuk pertama kalinya para purna pekerja migran disentuh dengan program pelatihan dan semi bansos sehingga mereka dapat kembali masuk ke dalam job market. Hal ini merupakan sebuah terobosan,” ujarnya.
Menko Airlangga berharap dalam Presidensi G20 Indonesia diharapkan Program Kartu Prakerja dapat menjadi modelling di negara-negara berkembang lainnya.
“Semua ini terjadi dalam kurun waktu kurang dari dua tahun dan tentu ekosistem ini akan terus terus berkembang serta memberikan nilai dan manfaat yang lebih besar bagi angkatan kerja di Indonesia,” sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News