kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.949   -80,00   -0,50%
  • IDX 7.196   15,60   0,22%
  • KOMPAS100 1.104   1,48   0,13%
  • LQ45 874   -1,27   -0,15%
  • ISSI 222   2,19   1,00%
  • IDX30 446   -1,13   -0,25%
  • IDXHIDIV20 539   0,14   0,03%
  • IDX80 127   0,10   0,08%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 149   0,06   0,04%
G20 /

Presiden Dewan Eropa: KTT G20 Bali akan Jadi Salah Satu KTT yang Paling Tidak Mudah


Selasa, 15 November 2022 / 12:37 WIB
Presiden Dewan Eropa: KTT G20 Bali akan Jadi Salah Satu KTT yang Paling Tidak Mudah
Presiden Dewan Eropa Charles Michel tiba di lokasi KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Selasa, 15 November 2022.

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua-Bali dinilai bakal menjadi salah satu perhelatan paling tidak mudah dalam sejarah KTT G20. Hal tersebut diutarakan oleh Presiden European Council (Dewan Eropa), Charles Michel dalam konferensi pers di Media Center G20, Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua-Bali, Selasa (15/11).

Menurutnya, Perang Rusia-Ukraina membawa persoalan pangan dan energi bagi negara-negara di belahan dunia lainnya. Kebijakan-kebijakan seperti misalnya restriksi penjualan ekspor produk pangan yang dilakukan Rusia, kata Michel, menimbulkan persoalan kemiskinan, kelaparan, dan instabilitas.

“Krisis energi juga menekan kehidupan keluarga-keluarga di dunia, meningkatkan biaya bisnis, dan mengganggu kestabilan pasar energi,” imbuhnya, Selasa (15/11).

Baca Juga: Buka KTT G20, Presiden Jokowi Berharap Forum G20 Bisa Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi

Lebih lanjut, Michel menuturkan bahwa Uni Eropa tengah memobilisasi dana dukungan sebesar 8 miliar euro untuk menindaklanjuti persoalan pangan, khususnya bagi negara-negara berkembang.

Selain itu, Uni Eropa, kata Michel, juga berupaya agar pasokan energi bisa aman, terjangkau, dan berkelanjutan bagi semua.

“Kami di Uni Eropa sedang bekerja keras menindaklanjuti konsekuensi global yang diakibatkan oleh perang (Rusia-Ukraina),” tutur Michel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×