kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
G20 /

Menteri Investasi Ajak Pemerintah Australia Kerja Sama dalam Industri Baterai Listrik


Selasa, 15 November 2022 / 22:38 WIB
Menteri Investasi Ajak Pemerintah Australia Kerja Sama dalam Industri Baterai Listrik
ILUSTRASI. Menteri Investasi Ajak Pemerintah Australia Barat Kolaborasi Dukung Pengembangan Hilirisasi di Indonesia. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf/nym.

Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BALI. Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan pertemuan bilateral dengan Australia di tengah agenda G20 di Bali. 

Dalam kesempatan ini, Pemerintah Indonesia ingin mendorong terciptanya aliansi strategis antara Indonesia dan Australia, khususnya dalam hal mendorong hilirisasi dan energi baru terbarukan untuk pengembangan ekosistem industri baterai listrik.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan saat ini Indonesia berkomitmen mendorong investasi hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik yang terintegrasi. 

Menurut Bahlil, saat ini merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia dan Australia untuk memperkuat hubungan perekonomian, khususnya dalam hal investasi. Indonesia dan Australia memiliki kekuatan di sektor pertambangan, di mana Australia memiliki keunggulan sebagai penghasil lithium terbesar di dunia.  

Baca Juga: Menteri Bahlil Khawatir Ketegangan China dan Taiwan Berdampak ke Ekonomi Indonesia

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa 40% komponen kendaraan listrik adalah baterai. Sedangkan, bahan baku penting dalam baterai yaitu nikel, mangan, cobalt, dan lithium. Adapun bahan baku lithium merupakan bahan mineral yang tidak dimiliki oleh Indonesia. 

“Indonesia memiliki pasar yang besar dalam industri kendaraan listrik dengan pemain-pemain global besar yang sudah berinvestasi seperti LG, Foxconn, CATL. Ini merupakan sebuah peluang besar yang dapat dijajaki antara Indonesia dengan Australia dengan konsep saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan perekonomian kedua negara”, ujar Bahlil dalam keterangan pers, Selasa (13/11). 

Sekretaris Parlemen Negara Bagian Australia Barat Jessica Jane Shaw menyambut positif apa yang disampaikan oleh Menteri Investastasi. Pihaknya pun menyampaikan Indonesia dapat memperoleh bahan baku litium dari Australia dan bersinergi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik. 

Baca Juga: Bali Kompendium Diresmikan, Strategi untuk Keadilan Berinvestasi

“Seperti Indonesia, Pemerintah Australia juga memiliki ketertarikan dalam hal hilirisasi. Sehingga, ada peluang untuk melakukan kolaborasi dan sharing knowledge antara kedua negara,” ujar Jessica.

Menteri Investasi menyambut baik usulan perjanjian kemitraan tersebut, di mana tujuan akhirnya adalah kedua negara menjadi powerhouse ekosistem rantai pasok baterai kendaraan listrik. Menindaklanjuti pertemuan ini, Kementerian Investasi akan membentuk tim khusus untuk mengeksplorasi peluang kerja sama Indonesia dengan Australia tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×