kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.949   -80,00   -0,50%
  • IDX 7.196   15,60   0,22%
  • KOMPAS100 1.104   1,48   0,13%
  • LQ45 874   -1,27   -0,15%
  • ISSI 222   2,19   1,00%
  • IDX30 446   -1,13   -0,25%
  • IDXHIDIV20 539   0,14   0,03%
  • IDX80 127   0,10   0,08%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 149   0,06   0,04%
G20 /

KTT G20 Hari Kedua Segera Dimulai, Pejabat Negara G20 Mulai Berdatangan


Rabu, 16 November 2022 / 12:06 WIB
KTT G20 Hari Kedua Segera Dimulai, Pejabat Negara G20 Mulai Berdatangan
ILUSTRASI. Kepala negara dari 20 negara ekonomi terbesar di dunia (G20) bersiap untuk menghadiri KTT G20 hari kedua,Rabu (16/11). Ryan Carter/UAE Presidential Court/Handout via REUTERS

Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Kepala negara dari 20 negara ekonomi terbesar di dunia (G20) bersiap untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 hari kedua, Rabu (16/11). KTT dilaksanakan di The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali. 

Sudah terlihat beberapa kepala negara yang hadir dan langsung menuju ruang pertemuan, setelah mengikuti kegiatan G20 di Taman Hutan Raya, Denpasar, Bali. 

Selain itu, ada juga pejabat badan dunia seperti Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Gerogieva. 

Baca Juga: Rudal Rusia Nyasar ke Polandia, Akankan KTT G20 Gelar Pertemuan Darurat?

Bila menilik ke  belakang, KTT G20 hari pertama dibagi menjadi dua sesi. Dalam sesi pertama, negara-negara G20 membahas tentang perekonomian dunia termasuk dampak perang yang tengah berkecamuk terhadap kondisi dunia. 

Jokowi turut menyoroti krisis pupuk dan krisis pangan yang berpotensi menyundut inflasi. Jokowi khawatir, kalau hal ini terus terjadi, maka pada tahun 2023, ekonomi dunia akan gelap. 

Sedangkan pada KTT G20 hari pertama sesi kedua, para pemimpin negara G20 berbicara terkait arsitektur kesehatan. Pandemi Covid-19 memang sudah pulih, tetapi masih ada ancaman pandemi berikutnya sehingga dunia harus siap. 

Baca Juga: Menlu Rusia Meninggalkan Bali Menjelang Deklarasi KTT G20, Ada Apa?

Selain itu, kesenjangan kapasitas kesehatan antara negara maju dan negara berkembang juga harus diperhatikan. Jokowi menilai, negara berkembang perlu kemitraan yang memberdayakan bahkan harus menjadi bagian rantai pasok kesehatan global. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×