kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
G20 /

Fokus Mangrove di KTT G20, Menteri LHK: Komitmen Indonesia Atas Perubahan Iklim


Jumat, 02 September 2022 / 15:39 WIB
Fokus Mangrove di KTT G20, Menteri LHK: Komitmen Indonesia Atas Perubahan Iklim
ILUSTRASI. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar (

Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyatakan, pembahasan mengenai rehabilitasi mangrove di Indonesia menjadi salah satu fokus di KTT G20. Mengingat ada dua kawasan konservasi yang bakal dikunjungi kepala negara di ajang internasional tersebut.

“Kita fokus dengan rehabilitasi, pelestarian mangrove ini, karena Indonesia bukan hanya ikut dalam agenda perubahan iklim, tapi kita akan memimpin presidensi G20 mendatang, dan ini merupakan komitmen Indonesia,” ujar Siti dalam keterangan resminya dikutip Jumat (2/9/2022).

Menurut Siti, pembuktian komitmen tersebut bisa dilihat dari aksi nyata yang telah dilakukan. Seperti upaya restorasi hutan mangrove, restorasi hutan gambut, serta merestorasi lahan-lahan kritis di Indonesia.

Baca Juga: KLHK Apresiasi Langkah Pemprov Kalteng Gencarkan FoLU Net Sink 2030

“Nah, keberhasilan pengelolaan mangrove di Bali ini sekaligus memberikan gambaran pembangunan Indonesia dengan prinsip keseimbangan pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan,” ungkapnya.

Adapun Siti berharap, berbagai pemangku kebijakan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat atas pentingnya mangrove.

“Karena memang jika mangrove ini terjaga, maka keuntungannya akan kembali kepada masyarakat. Misal saja Tahura Ngurah-Rai ini, selain menjadi destinasi wisata, tentunya akan memacu pertumbuhan ekonomi lokal,” tutupnya.

Selain di Bali, Siti pun terus mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan restorasi mangrove di berbagai wilayah, baik di Pantai Tirang Semarang, dan sembilan titik di Jawa Tengah, maupun Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Adapun sektor kehutanan menyumbang porsi terbesar di dalam target penurunan emisi gas rumah kaca dengan kontribusi sekitar 60% dalam pemenuhan target netral karbon atau net-zero emission. Sedangkan Indonesia memiliki luasan mangrove hingga 22,6% dari total keseluruhan dunia, dimana hal ini tentunya memegang peranan penting.

Baca Juga: KLHK Berkomitmen Dorong Langkah Tekan Emisi

Selain itu, mangrove juga memiliki kemampuan menyimpan cadangan karbon empat sampai lima kali lebih besar dari tanaman hutan di daratan. Sehingga jika semakin banyak lahan mangrove yang dibuka, maka semakin membantu dalam pengendalian iklim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×